TANTANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH



 
Oleh. Drs. Bahtiar B, M.Pd
(Sekretaris PGRI Cab. Sinjai Barat) Blog.www.guruipsku.com 
Artikel ini pernah diterbitkan pada Majalah Dunia Pendidikan Prov. Sul-Sel 


Pembangunan karakter bangsa merupakan kebutuhan asasi dalam proses berbangsa dan bernegara. Sejak awal kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah bertekad untuk menjadikan pembangunan karakter bangsa sebagai bagian dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional.
Menyadari kondisi karakter bangsa masyarakat saat ini, pemerintah mengambil inisiatif untuk mengutamakan pembangunan karakter bangsa. Hal ini tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, yang menempatkan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi pembangunan nasional.  
Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa ini disusun secara bersama-sama oleh berbagai kementerian, lembaga nonkementerian dan lembaga non pemerintah yang terkait, anatara lain Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Yayasan Jati Diri Bangsa. Dalam penyusunan Kebijakan Nasional ini juga menggali masukan para pakar, praktisi, tokoh masyarakat, pemuka agama, budayawan, dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan karakter bangsa. Disamping itu juga dilakukan kajian mendalam di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan yang sudah merintis pendidikan karakter dengan berbagai variasinya.
Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa ini dimaksudkan sebagai panduan dalam merancang, mengembangkan, dan melaksanakan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pembangunan Karakter Bangsa dengan mendorong partisipasi aktif dari berbagai komponen bangsa.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda. Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku yang tidak berkarakter sebagaimana disebut diatas.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditegaskan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serata peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dari uraian diatas jelas bahwa masalah Pendidikan Karakter telah diperhatikan sejak dahulu namun hingga saat ini hasilnya belum tampak secara maksimal jika dilihat dari situasi keseharian.
Yang diharapakan  dari Pendididkan Karakter Bangsa
Ada beberapa kompetensi yang diharapkan dapat tercapai dalam pendidikan karakter bangsa misalnya yang tetera dalam SKL  SMP. (1). Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja, (2). Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri. (3). Menunjukkan sikap percaya diri, (4). Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas, (5). Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional. (6). Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif. (7). Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. (8). Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. (9). Mendeskripsikan gejala alam dan sosial. (10). Memamfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. (11). Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. (12) Menghargai karya seni dan budaya nasional  dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini. Adalah suatu rencana dan harapan mulia jika seandainya kompetensi-kompetensi tersebut diatas dapat tercapai dengan maksimal.
Tantangan Nyata Pendidikan Karakter Bangsa
Setiap rencana pasti ada tantangan adalah suatu keniscayaan, demikian juga program pendidikan karakter bangsa termasuk program strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar kelak tercipta tatanan seperti yang tertera dalam undang-undang Sikdiknas tahun 2003. Yaitu (1). Pendidikan Nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk  karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (2). Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Disisi lain peristiwa nyata  didengar dan disaksikan melalui media massa suguhan yang bertentangan dengan kompetensi-kompetensi  yang diharapkan bisa tercapai dalam proses pendidikan karakter bangsa yang sedikit banyaknya bisa mempengaruhi sikap peserta didik di sekolah seperti (1).komplik antar suku ras dan umat beragama, (2). tidak percaya diri, (3). tidak patuh kepada aturan-aturan sosial,  (4). berbuat yang menyebabkan kerusakan lingkungan seperti illegal logging, (5). Persoalan-persoalan yang terjadi dan tidak tuntas dilingkungan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. (6). dan kurang menghargai produk nasional yang ditandai lebih suka menggunakan produk inpor yang lebih mahal dan boros. Serta  masih banyak lagi yang lain yang tidak dapat diuraikan satu persatu.
Strategi Penerapan Pendidikan Karakter
Kondisi masa sekarang dan kecenderungan dimasa yang akan datang perlu dipersiapkan generasi muda termasuk peserta didik yang memiliki kompetensi yang multidimensional. Pengembangan kurikulum harus dapat mengantisipasi persoalan-persoalan yang mempunyai kemungkinan besar sudah dan/atau akan terjadi. Kurikulum yang dibutuhkan di masa depan adalah kurikulum yang mampu memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan kesulitan dalam kehidupan. Oleh karena itu kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan  secara nasional. Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara responsif terhadap penerapan hak asasi manusia, kehidupan demokratis, persatuan dan kesatuan, kepastian hukum, kehidupan beragama dan ketahanan budaya, pembangunan daerah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, serta pengelolaan lingkungan.
Pendidikan karakter, bila dilakukan secara efektif, dapat menghasilkan prestasi akademik tidak hanya baik, tetapi mampu menghasilkan hal-hal positif yang mengarah kepeningkatan perilaku pro-sosial dan penurunan perilaku beresiko.

------------------------------

Related Posts:

0 Response to "TANTANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH"

Posting Komentar

Pengelolah Blog mengundang anggota PGRI Cabang Sinjai Barat untuk berpartisipasi dalam menambah isi/konten blok berupa artikel, berita pendidikan, materi pelajaran dll yang berhubungan dengan PBM dan pendidikan secara umum